Tari Sintren Cirebon atau yang biasa juga dikenal dengan Lais merupakan
sebuah kesenian asli lain yang dimiliki oleh Nusantara yang berasal dari
Cirebon.
Tari Sintren Cirebon sendiri merupakan sebuah kesenian tari yang berasal
dari pesisir utara pulau Jawa bagian tengah dan barat. Selain dikenal di
Cirebon, tari Sintren Cirebon juga dikenal di daerah pesisir lainnya seperti
Majalengka, Indramayu, Banyumas, Pemalang, Pekalongan, dan Brebes.
Dan untuk mengenal tari Sintren Cirebon lebih jauh serta mengetahui juga
kenapa tari ini kini menjadi salah satu kesenian yang sudah jarang ditemui,
berikut beberapa 16 fakta menarik tari Sintren Cirebon yang harus anda ketahui.
Beberapa fakta tari Sintren Cirebon tersebut adalah:
1.
Tari Sintren Cirebon adalah salah satu jenis kesenian tari yang mengandung
nilai mistis didalam gerakannya. Salah satu alasannya adalah karena tarian ini
biasa dijadikan ritual khusus yang digelar untuk memanggil roh atau dewa.
2.
Tari Sintren Cirebon berasal dari dua suku kata: ‘Si’ yang berarti
dia, dan ‘Tren’ yang merupakan panggilan untuk seorang putri.
3.
Tari Sintren Cirebon adalah sebuah tradisi keraton yang dipertunjukan
apabila terdapat kunjungan dari tamu ataupun tradisi masyarakat Cirebon
lainnya.
4.
Dalam ritual, penari Sintren Cirebon pasti akan mengalami kerasukan atau
kesurupan. Proses penari kerasukan inilah yang menjadi salah satu inti dari
tari ini.
5.
Sejarah mencatat bahwa tari Sintren Cirebon bermula dari percintaan Raden
Sulondono dan Sulasih dari desa Kalisalak. Hanya saja kisah percintaan ini
tidak berjalan mulus karena orang tua Raden Sulondono tidak merestui hubungan
keduanya.
6.
Karena tari Sintren Cirebon sangat erat kaitannya dengan dunia mistis, maka
dalam setiap pertunjukannya sudah pasti akan ada seorang pawang yang akan
menjaga acara tetap terkendali.
7.
Terdapat 4 bagian dalam tari Sintren Cirebon: Dupan, Paripurna, Balangan,
dan Temohan.
8.
Dupan adalah bagian pertama dari Tari Sintren Cirebon yang biasanya diisi
dengan pembacaan do’a agar selama acara berlangsung semua orang yang terlibat
mendapatkan perlindungan dari Tuan Yang Maha Esa.
9.
Paripurna adalah saat dimana pawang menyiapkan penari Sintren Cirebon untuk
tampil. Dalam sesi ini, anda akan melihat bahwa penari Sintren Cirebon ditemani
oleh 4 orang dayang. Salah satu persiapan yang dilakukan oleh pawang kepada
penari Sintren Cirebon adalah pembacaan mantra dan memasukan penari kedalam
sarang ayam. Tanda penari siap untuk tampil adalah pada saat sarang ayam
bergerak hebat dengan keadaan penari sudah dalam keadaan kerasukan.
10. Balangan merupakan sesi
dimana penonton melempar sesuatu kearah penari. Penari yang terkena lemparan
akan terjatuh. Pawang kemudian akan mendatangi penari untuk kembali membacakan
mantra dengan maksud roh bidadari yang tadi pergi kembali datang untuk menari
dan penonton yang tadi melempar dipersilahkan ikut menari.
11. Temohan adalah saat
dimana penari berjalan mengelilingi penonton dengan membawa nampan untuk
meminta uang seikhlasnya sebagai tanda terima kasih.
12. Salah satu aksesoris
wajib bagi penari Sintren Cirebon adalah kacamata hitam. Kacamata hitam ini
dimaksudkan untuk mempercantik penampilan penari karena sebenarnya penari
Sintren Cirebon menari dalam keadaan mata terpejam.
13. Syarat utama calon
penari Sintren Cirebon adalah seorang gadis yang masih perawan. Ini menjadi
syarat utama karena gadis yang masih perawan digambarkan sebagai sosok yang
suci.
14. Selain gadis perawan,
syarat lain yang harus dipenuhi penari Sintren Cirebon adalah puasa beberapa
hari sebelum acara dilangsungkan. Ini dilakukan agar calon penari bisa menjaga
tingkah laku dirinya sehingga terhindar dari perbuatan dosa seperti zina.
Penari yang tidak dalam keadaan suci diyakini akan membuat roh kesulitan untuk
merasuki dirinya.
15. Dalam segi busana, tari
Sintren Cirebon biasanya menggunakan busana golek atau busana yang tidak
memiliki lengan dan menggunakan kain jarit serta celana cinde pada bagian
bawahnya. Sedangkan pada bagian kepala, penari biasanya menggunakan aksesoris
berupa untaian bunga melati atau jamang dan koncer pada
telinga bagian kiri.
16. Alat musik yang biasa
digunakan untuk mengiringi pementasan tari Sintren Cirebon adalah Gending
ataupun alat musik lain yang terbuat dari tembikar atau gambyung juga kipas
yang terbuat dari bambu untuk menciptakan suara dan nada yang khas. Selain
menggunakan alat musik itu, biasanya tari ini juga juga diiringi oleh lagu
Jawa.
Itulah 16 fakta menarik tari Sintren Cirebon yanh harus diketahui sebagai
bekal anda mengenal tari ini lebih jauh. Tuliskan komentar anda pada kolom
komentar apabila anda memiliki pendapat lain tetang tari Sintren Cirebon ini.
0 Komentar