Dalam pertunjukan Tari Sintren
biasanya diawali dengan Dupan,
yaitu ritual berdoa bersama untuk memohon perlindungan dari mara bahaya kepada
Tuhan selama pertunjukan berlangsung.
Sebelum dimulai, para juru kawih memulai dengan lagu-lagu
yang dimaksudkan untuk mengundang penonton:
Tambak tambak pawon
Isie dandang kukusan
Ari kebul-kebul
wong nontone pada kumpul.
Syair tersebut dilantunkan
secara berulang-ulang sampai penonton benar-benar berkumpul untuk menyaksikan
pertunjukan Sintren. Begitu penonton sudah banyak, juru kawih mulai melantunkan
syair berikutnya :
Kembang trate
Dituku disebrang kana
Kartini dirante
Kang rante aran mang rana
Ada beberapa bagian dalam pertunjukan Tari Sintren
yaitu Paripurna, Balangan dan Temohan
1. Paripurna
Pada
bagian Paripurna adalah
bagian dimana pawang menyiapkan seorang yang akan di jadikan Sintren dengan di
temani oleh 4 pemain sebagi Dayang. Awalnya seorang penari yang dijadikan
Sintren masih memakai pakaian biasa.
Pada bagian ini
diawali dengan membacakan mantra dengan meletakkan kedua tangan calon penari
Sintren di atas asap kemenyan, setelah itu penari diikat dengan tali di seluruh
tubuhnya.
Kemudian calon
penari Sintren dimasukan ke dalam sangkar ayam bersama dengan busana dan
perlengkapan riasnya. Saat Sintren berada dalam kurungan juru kawih terus
berulang-ulang menembangkan syair :
Gulung
gulung kasa
Ana
sintren masih turu
Wong
nontone buru-buru
Ana
sintren masih baru
Yang artinya menggambarkan
kondisi sintren dalam kurungan yang masih dalam keadaan tidur.
Setelah ada
tanda-tanda sintren sudah jadi (biasanya ditandai kurungan bergetar/bergoyang),
kurungan dibuka, sang Sintren sudah berganti dengan pakaian yang serba bagus
layaknya pakaian yang biasa digunakan untuk menari topeng, ditambah lagi sang
Sintren memakai kaca mata hitam.
Sintren siap
menari bahkan adakalanya sintren melakukan akrobatik diantaranya ada yang
berdiri diatas kurungan sambil menari. Selama pertunjukan sintren berlangsung,
pembakaran kemenyan tidak boleh berhenti.
2. Balangan
Pada
bagian Balangan adalah
saat penonton melempar sesuatu kearah penari Sintren. Saat penari terkena
lemparan itu maka penari Sintren akan pingsan.
Lalu pawang
mendatangi penari yang pingsan tersebut dan membacakan mantra dan mengusap wajah
penari agar roh bidadari datang lagi dan melanjutkan menarinya. Penonton yang
melemparnya tadi di perbolehkan untuk menari dengan penari Sintren.
3. Temohan
Pada
bagian Temohan adalah
bagian dimana para penari Sintren dengan nampan mendekati penonton untuk meminta
tanda terima kasih dengan uang seikhlasnya.
Setelah uang
terkumpul dan diperkirakan waktu sudah cukup panjang penari sintren dimasukkan
ke dalam kurungan bersama pakain biasa (pakaian sehari-hari).
Pawang yang
membawa anglo berisi bakaran kemenyan mengelilingi kurungan sambil membaca
mantra sampai dengan busana sintren dikeluarkan.
Setelah kurungan
bergoyang tanda penari sudah berganti pakaian, kurungan dibuka, penari sintren
sudah berpakain biasa dalam keadaan tidak sadar.
Selanjutnya pawang
memegang kedua tangan penari sintren dan meletakkan di atas asap
kemenyan sambil membaca mantra sampai sintren sadar kembali
SSyarat Dan Perlengkapan Tari Sintren
1.
Untuk menjadi penari Sintren ada beberapa syarat
yang harus di miliki calon penari, terutama sebagai penari Sintren harus masih
gadis atau masih perawan karena penari Sintren harus dalam keadaan suci.
2.
Selain itu para penari Sintren di wajibkan
berpuasa terlebih dahulu, agar tubuh si penari tetap dalam keadaan suci dan
menjaga tingkah lakunya agar tidak berbuat dosa dan berzina. Sehingga dapat
menyulitkan bagi roh ataun dewa yang akan masuk dalam tubuhnya.
3.
Dalam pertunjukannya, Busana yang di gunakan
oleh penari Sintren adalah baju golek, yaitu baju tanpa lengan yang biasa
digunakan dalam tari golek. Pada bagian bawah biasanya menggunakan kain jarit
dan celana cinde.
4.
Untuk bagian kepala biasanya menggunakan jamang,
yaitu hiasan untaian bunga melati di samping kanan dan koncer di bagian kiri
telinga. Aksesoris yang di gunakan biasanya adalah sabuk, sampur, dan kaos kaki
hitam/putih.
5.
Selain itu yang juga sebagai ciri khas dari
penari Sintren adalah kaca mata hitam yang berfungsi sebagi penutup mata.
Karena penari Sintren selalu memejamkan mata saat keadaan trance atau
kesurupan, selain itu juga sebagai mempercantik penampilan.
0 Komentar